PT. MITRANET SOFTWARE ONLINE

IT Consultant And Software Development
Ruko Perum Griya Karang Indah,
Jalan Gerilya Tengah, Purwokerto - Jawa Tengah
Phone : (0281) 622 789 Fax : (0281) 625 789

Core Banking System Realtime Online Antar Kantor yang dirancang khusus untuk BPR, Koperasi dan LKM Konvensional

LKP Mitra Profesi Gelar Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kontrak

Post Date 2019-10-31 00:00:00

Purwoketo – LKP Mitra Profesi mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan tema “Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kontrak PT BPR BKK PURWOKERTO (PERSERODA)” dengan tujuan untuk mendapatkan SDM atau karyawan – karyawan yang berkualitas, yang dapat diandalkan oleh PT BPR BKK PURWOKERTO. Melalui pelatihan dan pengembangan SDM yang memadai, maka karyawan dapat terus meningkatkan kapasitas atau keterampilannya. Dengan begitu, maka perusahaan juga akan terus menunjukkan kinerja yang optimal, sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi jika pelatihan dan pengembangan SDM itu dilakukan secara berkala. Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kontrak PT BPR BKK PURWOKERTO (PERSERODA) dilaksanaan selama 3 hari, dari tanggal 24 – 26 Oktober 2019. Kegiatan ini diselenggarakan di Daun Kemangi Cafe & Resto Pabuaran Purwokerto dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.

Foto bersama seluruh peserta pelatihan dan pengembangan SDM

Acara tersebut dihadiri oleh Sobirin, SE. selaku dewan pengawas LKP Mitra Profesi sekaligus direktur PT Mitranet Software Online. Beliau menyampaikan bahwa jika pelatihan dan pengembangan SDM dilakukan secara berkala, maka karyawan PT BPR BKK PURWOKERTO dapat mengetahui mengenai perkembangan atau perubahan yang terjadi, baik di lingkungan perusahaan maupun di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, mereka dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan atau perubahan yang ada. Jika karyawan tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi, maka mereka akan ketinggalan. Mereka akan kalah bersaing. Bisa jadi, mereka akan tersingkir oleh karyawan lain.

Hal tersebut tentu juga akan berimbas kepada perusahaan. Jika perusahaan tidak memberikan pelatihan dan pengembangan SDM yang memadai, yang sesuai dengan perkembangan zaman, maka perusahaan akan tertinggal. Bukan tidak mungkin, perusahaan akan mati karena kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Mengganti karyawan juga bukan perkara mudah, karena ada aturan yang harus dipatuhi. Mengganti karyawan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan lebih menghemat dan menguntungkan perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan SDM yang tepat untuk para karyawan yang sudah ada.

Selain itu, pelatihan dan pengembangan SDM sangat penting untuk kaderisasi di dalam perusahaan. Karena menjadi tua adalah sesuatu yang pasti terjadi, maka perusahaan tentu harus memikirkan karyawan-karyawan yang akan menggantikan peran para karyawan yang sudah lama. Karyawan lama tentu akan menjadi tua dan akan pensiun. Jika masalah kaderisasi tidak dipikirkan sejak awal, maka nantinya perusahaan akan kelimpungan, ketika harus kehilangan para SDM andalannya yang memasuki usia pensiun.

Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan salah satu cara yang dilakukan PT BPR BKK PURWOKERTO dalam rangka proses menyesuaikan diri bagi karyawan yang baru saja bergabung, melalui lembaga LKP Mitra Profesi para trainer akan melakukan transfer ilmu dan keterampilan kepada para peserta. Dalam kesempatan tersebut, Drs. Sugeng, MM., M.Si., Cecep Taofiqurochman, SE., MM., Akt dan Drs. Djoko Budhi Setiawan, M.Sc merupakan trainer yang akan mendampingi dan memberikan materi selama pelatihan berlangsung.

Mengawali kegaitan dengan suasana yang bersahabat, trainer mengajak para peserta untuk melakukan skill training (pelatihan keterampilan), para peserta diarahkan untuk dapat meningkatkan keterampilan yang berhubungan dengan job desc yang akan dilakukan oleh karyawan sehari-hari. Pelatihan ini dilakukan oleh karyawan baru, sehingga diharapkan peserta akan terbiasa dengan keterampilan yang berhubungan dengan job desc yang relatif sederhana seperti menilai kebutuhan atau kekurangan dan kemudian diidentifikasi melalui penilaian yang teliti. Selanjutnya, peserta mendapatkan materi retraining (pelatihan ulang), pelatihan ini diberikan sebagai sarana untuk mengikuti perkembangan zaman. Seiring dengan perkembangannya sebuah perusahaan, biasanya ada tuntutan baru bagi para karyawan. Misalnya karena ada teknologi atau inovasi baru, yang berhubungan dengan kinerja sebuah perusahaan. Dengan memberikan pelatihan ulang, diharapkan karyawan dapat mengenal teknologi atau inovasi baru tersebut, juga berusaha untuk menguasainya. Jadi, karyawan tersebut tidak akan gagap teknologi jika perusahaan memutuskan untuk mengadaptasi teknologi atau inovasi baru tersebut. Pada saat inilah trainer memberikan penjelasan tentang keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Melalui hal ini, karyawan dapat lebih percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan.

Pada hari kedua pelatihan, peserta mendapatkan materi cross functional training atau pelatihan lintas fungsional yaitu pelatihan yang melibatkan peserta untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain pekerjaan yang ditugaskan, karena tidak sedikit karyawan yang diminta untuk pindah divisi. Hal ini bisa terjadi karena perusahaan melihat ada potensi lain dalam diri SDM yang bersangkutan, yang bisa menguntungkan kedua belah pihak jika dia dipindahkan atau kadang-kadang karyawan dari satu divisi diminta untuk membantu divisi lain karena satu dan lain hal. Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri dengan divisi barunya.

Selanjutnya trainer memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk mengemukakan gagasan sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional tentang job desc yang biasa mereka lakukan pada saat mengalami suatu permasalahan. Pada saat peserta mengemukakan pendapatnya, banyak yang berpendapat untuk menguikuti sesuai dengan SOP yang berlaku sehari-hari tanpa melalukan improvisasi sesuai dengan masalah yang mereka hadapi. Padahal, mungkin saja dengan melakukan improvisasi karyawan tersebut sebenarnya dapat berkreasi dengan pekerjaannya, yang hasilnya bisa menguntungkan. Baik menguntungkan diri karyawan itu sendiri, juga menguntungkan perusahaan.

Untuk itulah, trainer memberikan materi tentang creativity training (pelatihan kreativitas). Materi pelatihan ini bertujuan untuk memotivasi karyawan agar mau mengeluarkan jiwa kreativitasnya. Misalnya, agar mereka berani menyampaikan ide-ide baru bagi kemajuan perusahaan. Pelatihan kreativitas ini biasanya lebih bertujuan agar karyawan lebih berani untuk menyampaikan aspirasi atau idenya kepada perusahaan.

Pada hari terakhir kegiatan pelatihan, trainer memberikan materi tentang team training (pelatihan tim) kepada peserta pelatihan karena bagaimanapun juga karyawan di dalam perusahaan tidak akan bekerja sendirian, mereka harus bisa menyelesaikan masalah atau pekerjaan secara tim agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Dalam perusahaan, kadang-kadang sangat dibutuhkan adanya kerja sama yang baik di antara para karyawannya. Bekerja di dalam tim dapat menjadi mimpi buruk, jika para anggota tim tidak mampu untuk menempatkan dirinya secara tepat di dalam sebuah tim kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar karyawan lebih mengutamakan kinerja tim dibandingkan masalah performa pribadinya. Dengan begitu, maka kinerja tim dapat berjalan lebih efektif dan efisien.